Dalam berbagai versi kisah Mahabharata drama perseteruan antara dua kubu bersaudara, Pandawa dan Kurawa selalu memiliki benang merah yang sama. Akan tetapi, adakah yang peduli isi hati dan pemikiran para perempuan yang terlibat di dalam dunia yang sangat patriakis? Sumpah Bhisma untuk hidup selibat menyebabkan keturunan Bharata terpecah-belah, dan memicu persaingan perebutan kekuasaan Hastinapura antara keturunan Pandu dan Dretarastra, dan berujung pada perang besar. Para perempuan Bharata, para putri, ibu, dan istri, bukan hanya bertindak sebagai penyedia keturunan dan pemuas hasrat belaka, melainkan juga penentu arah peperangan. Namun, suara mereka sering diabaikan. Kisah-kisah yang disajikan dalam jalinan senandika dan pergulatan batin para tokoh perempuan dinasti Bharata, diakhiri dengan nestapa Gandari yang kehilangan anak-anaknya, padahal ia yang selalu berusaha menegakkan dharma. Juga Kunti dan Drupadi yang menyimpan kesedihan karena kehilangan cinta rahasia mereka, Karna.